Menelepon menggunakan hand phone alias HP bukan cuma monopoli orang kota. Kini, ke pelosok mana pun di tanah air, Anda akan mendapatkan sinyal telepon dengan mudah.
Memperkuat jaringan mereka di daerah-daerah. Bukan cuma operator kawakan yang berpacu menyebar sinyal di daerah, operator baru juga tidak mau kalah.
Ambil contoh PT Natrindo Telepon Seluler yang memiliki brand Axis. Sebagai operator baru, Axis gencar memperluas jangkauan. Akhir Januari lalu, Axis mengumumkan telah memperluas layanannya secara komersial di wilayah Aceh dan Sumatera Selatan.
"Dengan perluasan layanan ini maka Axis mampu menyediakan akses bagi 65 persen dari total populasi di Indonesia," War Presiden Direktur Axis, Erik Aas. Jangkauan Axis di wilayah Sumatera Selatan sendiri meliputi Jambi, Bengkulu, Palembang, Bangka, Belitung dan Lampung.
Erik juga mengklaim, dengan perluasan tadi, Axis kini telah hadir di seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok. Dalam hitungan Axis, cakupan layanannya mencapai 400 kota.
Chief Marketing Officer Axis Johan Buse menambahkan, Axis masih gencar mengembangkan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas layanan. Caranya, mereka bekerja sama dengan operator GSM lain dengan mencantolkan transmisi di menara telekomunikasi yang mereka miliki.
"Saat ini 60 persen dari menara BTS yang kami gunakan adalah menara telekomunikasi bersama," ajar dia. Hasilnya Axis memiliki 4.200 jaringan BTS. Dalam setahun terakhir, rata-rata mereka telah membangun lebih dari 140 BTS saban bulan. Di luar Pulau Jawa, menyewa menara telekomunikasi jauh lebih hemat ketimbang membangun sendiri.
Meluncurkan satelit
Pemain lama tak agresif mempertahankan pelanggan sekaligus menggenjot pelanggan baru. Misalnya PT Indosat yang memilih membangun backbone dengan meluncurkan satelit Palapa D sejak Agustus 2009. Satelit itu memiliki kapasitas sebesar 40 transponder dengan jangkauan hingga seluruh Indonesia, bahkan luar negeri semisal negara ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Australia.
Head Corporate Communication Indosat Adita Irawati, bilang, untuk pelanggan di Pulau Jawa, Indosat ingin meningkatkan kapasitas layanan, sedangkan fokus di luar Jawa adalah meningkatkan cakupan. "Potensi pasar di luar Pulau Jawa masih besar. Karena demand sangat tinggi, ekspansi terbuka lebar," ajar Adita.
Indosat juga banyak menyewa menara telekomunikasi di luar Jawa untuk mengembangkan jangkauan layanan. PT XL Axiata Tbk. juga menyatakan mengalokasikan sebagian besar belanja modal alias yang sekitar 400-450 juta dollar AS untuk peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan. XL punya cara unik dalam meningkatkan layanan, yaitu berdasar fokus area, jumlah, dan mobilitas pelanggan.
Contohnya, saat Lebaran, mobilitas pelanggan bergeser ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saat itu, XL menyiapkan kapasitas jaringan di wilayah mudik itu. "XL juga memakai menara bersama untuk menghemat modal," kata Head of Corporate Communication XL, Febriati Nadira.
Telkomsel juga tetap mengedepankan pengembangan infrastruktur untuk menjaga pelanggan. Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno bilang, pada 2010, ia menyiapkan Rp 13 triliun untuk memperluas coverage serta peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan. Kini, Telkomsel punya 30.500 BTS. "Jangkauannya lebih dari 95 persen Indonesia," ujar Sarwoto.
Source: kompas.com
Home »» Teknologi »» Operator Telekomunikasi Adu Sinyal di Luar Jawa
Operator Telekomunikasi Adu Sinyal di Luar Jawa
Label:
Berita Terbaru,
Serba Serbi,
Teknologi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar